Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

RGNGaja

RGNGaja
proud of traditional

inot

inot
toni active

UPAYA KONSERVASI DENGAN BIRDWACHING

Thursday, October 20, 2011


UPAYA KONSERVASI DENGAN BIRDWACHING
Oleh: M. Fathoni Hamzah *Sporter of ProFauna Indonesia

            Pembangunan merupakan simbol dari kemajuan suatu daerah, Karena dengan adanya pembangunan mencirikan penduduk yang sudah memiliki pola pikir yang modern, paradigma inilah yang menyebabkan adanya beberapa proyek pembangunan yang tiada henti dilakukan, dengan mengacu pada pola pertumbuhan ekonomi.  Hal ini sangat baik jika dalam sebuah pembangunan masih mempertimbangkan faktor-faktor ekologis yang ada disekitarnya, karena terkadang dampak dari sebuah pembangunan berakibat pada berkurangnya beberapa fungsi ekologis sehingga berakibat pada menipisnya sumberdaya alam untuk generasi masa depan. Permasalahan inilah yang sesungguhnya tidak diharapkan dari adanya sebuah pembangunan, pada dasarnya konsep pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berkelanjutan yaitu proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan". Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan dengan upaya konservasi tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
            Pembentukan karakter konservasi dipandang perlu dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dimasa sekarang dan untuk masa mendatang. Dengan berfikir global dan bertindak lokal merupakan langkah yang konkrit untuk saat ini, oleh karena itu pada tanggal 25 September 2011  diadakan study adventure untuk mahasiswa baru Biologi UIN malang, bertemakan “Keep invirontment, keep Organizing, and be good behavior” ruang lingkup kegiatan ini seputar konservasi dengan beberapa tema seperti birdwaching dan pengenalan alam.
Pemberian pemahaman tentang arti konservasi sangat diperlukan sebagai dasar dalam memperlajari dunia biologi dan aplikasinya sebagai ilmu pengetahuan. Karena  disiplin ilmu biologi cakupannya sangat luas maka seharusnya mampu membaca beberapa perubahan yang terjadi di alam menggunakan bioindikator dan biomonitoring. Dalam sebuah literatur dikatakan semakin tingkat diversitas (keanekaragaman) kelompok aves (bird) tinggi maka daerah tersebut baik dari sisi ekologis nya, dengan diperjelas minimal jenis burung yang berbeda tidak kurang dari 20 spesies dalam suatu daerah, begitu juga sebaliknya jika keragamannya kurang dari 20 spesies, maka bisa dikatakan daerah tersebut kurang baik dari segi ekologisnya.   
            Pendekatan yang dilakukan untuk mengetahui burung yang ada disuatu daerah menggunakan birdwaching yaitu Pengamatan terhadap burung yang dilakukan dialam terbuka, aspek yang diamati mulai dari identifikasi jenis berdasarkan morfologi, identifikasi lewat suara, behaviour, populasi, distribusi, dsb. Sebelum melakukan pengamatan dilapangan, maba biologi mendapatkan materi terkait tertang birdwaching yang diadakan di auditorium Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang dan pada pekan berikutnya dilanjutkan praktek langsung kelapangan dengan pengamatan langsung dihutan Kondang merak dan disepanjang pantai Kondang merak. Dari pengamatan yang dilakukan pada pagi hari  didapatkan tidak kurang dari 20 jenis burung, seperti spesies tekur tohtor,Elang Ular, Cekakak jawa, Walet sapi, Cerukcuk, Kutilang, Cipoh kocat, kacamata, Cinenen, Cica daun besar, dll. Hal ini menunjukkan diversitas yang tinggi didaerah Pantai Kondang merak, Namun tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang sudah tidak lagi bisa mendapati beberapa spesies burung yang ada di alam seperti saat ini, dikarenakan terjadinya kepunahan maupun dipunahkan oleh manusia dengan maraknya perdagangan satwa liar.  Oleh sebab itu harus dijaga kelestariannya yaitu dengan memelihara habitat alaminya, karena semua fauna akan lebih indah jika berada di alam.
            Kesadaran konservasi dibutuhkan dalam mempertimbangkan segala sesuatunya. Karena bukan hanya bicara kondisi saat ini, tapi terlebih pada nasib generasi yang akan datang, dengan harapan menjaga kesetimbangan alam supaya tetap setabil. Sekecil apapun makhluk yang diciptakan tuhan pasti memiliki fungsi secara ekologis seperti fungsi dalam jaring rantai makanan maupun sebagai dekomposer, hal ini membuktikan perlu adanya hubungan timbal balik yang baik antara faktor abiotik dan biotik dalam ekosistem.
            Banyak cerita menarik ketika saya memberikan materi tentang Birdwaching, karena materi ini baru pertama kali disampaikan ke mahasiswa biologi, namun minat dan respon yang baik dari audience menginterpretasikan masih banyak juga mahasiswa yang peduli terhadap keberadaan satwa liar dan habitatnya, disisi lain dukungan dan Peran serta profauna Indonesia dalam memberikan pendidikan dan penyadaran tentang konservasi kepada semua golongan, tentunya sangat membantu sekali dalam membentuk karakter suatu bangsa. semoga tetap istiqomah dalam memperjuangkan jalan ini,, salam lestari